18 Kepala Negara dan 2 setingkat Kepala Negara (Sekjen PBB dan Sekjen Asean) akan hadir di pulau Bali. Ini terungkap dalam acara coffee morning dengan Pangdam IX Udayana. Pada awal sambutannya Pangdam IX Udayana Bapak Leonard menjelaskan bahwa kedatanggan para kepala Negara ini adalah dalam rangka ASEAN summit (KTT ASEAN) yang akan berlangsung tanggal 17-19 November. Sebelum acara KTT juga diselenggarkan beberapa kegiatan yang mendahauluinya. Rangkain acara ini berlangsung sejak pertengahan Oktober berupa pameran dagang dan lain-lain. Negara yang secara sentral menguasai dunia seperti Amerika Serikat, Rusia dan China juga akan hadir pada KTT nanti.

Coffee morning ini dihadiri oleh kalangan pemukan agama, pemuka adat dan tokoh masyarakat. IKMS Bali mengirim utusan yang diwakili oleh Sekretaris Umum Bapak Baharuddin Yusuf, SH dan Wakil Sekretaris Umum Bapak Ir. Edison.

Pada awal pertemuan, Bapak Pangdam mengharapkan partisipasi seluruh kalangan agar dapat menjaga keamanan di Bali terkait dengan acara pertemuan para Kepala Negara. Ditambah lagi dengan berbagai kejadian yang berdampak langsung pada sorotan masalah keamanan di Bali seperti kejadian di Tabanan dan kejadian di Klungkung baru-baru ini. Lebih jauh juga isu terorisme yang tetap harus diwaspadai terkait kejadian pengeboman di salah satu Gereja di Solo.

Pembicaraan akhirnya mengerucut pada permasalahan isu konfik yang ada di Bali. Terungkap bahwa konfik terpicu oleh permasalahan masyarakat yang bersingggungan dengan adat, kesiapan dalam menghadapai migrasi pendatang ke Bali (hal yang tidak bisa dibendung), persoalan rumah ibadah yang berdekatan dengan sarana dan prasarana bisnis , kesenjangan sosial (baik dari segi ekonomi dan pendidikan).

Terakhir Bapak Pangdam mengajak semua pihak untuk saling mengantisipati dan menjaga keamaman di Bali. Ini bisa diawali terutama dengan menghilang egoism individu, egoisme kelompok dan egoism golongan. Selanjutnya dengan selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap hal-hal yang mencurigakan yang terjadi disekeliling kita.